Sama seperti harga cabai pada umumnya, harga cabai rawit merah di Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2024 mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Berdasarkan analisis data harian, rata-rata harga cabai rawit merah tercatat sebesar Rp. 55.986/kg. Harga tertinggi mencapai Rp. 110.000/kg, sedangkan harga terendah berada pada level Rp. 20.000/kg, menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antara puncak harga dan dasar harga selama satu tahun.

Standar deviasi harga sebesar Rp. 15.229 mengindikasikan bahwa penyimpangan harga terhadap rata-rata cukup besar, yang mencerminkan volatilitas yang tinggi. Hal ini dipertegas oleh koefisien variasi sebesar 27,20%, yang menunjukkan bahwa fluktuasi harga relatif besar dibandingkan dengan rata-rata harga.

Secara pola, harga cabai rawit merah cenderung meningkat drastis pada awal tahun (Januari-Maret), dengan rata-rata harga berkisar antara Rp. 70.000 hingga Rp. 110.000/kg. Kenaikan ini didorong oleh permintaan pasar menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Memasuki pertengahan tahun (April-Mei), harga mulai menunjukkan penurunan yang signifikan, terutama selama musim panen raya. Pada periode ini, harga rata-rata berkisar antara Rp. 30.000 hingga Rp. 40.000/kg, dan harga terendah, yakni Rp. 20.000/kg, tercatat pada bulan Mei. Hal ini mencerminkan melimpahnya pasokan cabai rawit merah di pasar.

Namun, tren kenaikan kembali terjadi pada bulan Juni hingga September, dengan rata-rata harga mencapai Rp. 60.000 hingga Rp. 70.000/kg. Di penghujung tahun (Oktober-Desember), harga kembali mengalami fluktuasi moderat, dengan rata-rata harga stabil di kisaran Rp. 50.000 hingga Rp. 60.000/kg.

Tingginya fluktuasi harga cabai rawit merah di tahun 2024 menegaskan pentingnya pengelolaan pasar dan produksi yang lebih baik. Volatilitas harga ini tidak hanya memengaruhi konsumen, tetapi juga produsen, terutama petani kecil yang sering kali terdampak oleh perubahan pasar yang tidak terduga. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan langkah-langkah strategis seperti peningkatan teknologi pertanian, perbaikan logistik, serta kebijakan pemerintah yang mendukung stabilitas harga cabai.(mrnoer@2025)